BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pembelajaran Pengembangan Life Skills dalam
Pendidikan IPS
Salah
satu tujuan dari pembelajaran IPS adalah mengembangkan keterampilan untuk
menjalani kehidupan masyarakat, yang sering dikenal dengan istilah keterampilan
sosial “Life Skill” atau “Social Skill”. Pengembangan kompetensi adalah
berkaitan dengan kompetensi sosial, pada pembelajaran pendidikan IPS ini sangat
penting karena memperankan guru agar dapat merencanakan dan melaksanakan
perannya sebagai pembelajar untuk menciptakan pembelajaran yang memperankan
peserta didik agar dapat mengembangkan potensinya dalam kompetensi tersebut.
Strategi
pengembangan ini sangat penting atas pertimbangan bahwa Pendidikan IPS
dihadapkan kepada tantangan globalisasi dimana kehidupan masyarakat cenderung
berubah ke arah pengelolaan, sehingga masalah sosial akan semakin rumit, dan pemecahannya
memerlukan pendekatan baru yang sesuai dengan tantangan. Perkembangan IPTEK
yang ditunjang dengan perkembangan dalam bidang informasi teknologi, memicu
proses perubahan, sangat cepat implikasinya terhadap pembelajaran diperlukan
strategi yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang tinggi. Era
informasi modern mempengaruhi pembelajaran harus dapat mengakses dengan
menggunakan teknologi informasi secara efektif. Namun demikian pemberdayaan pun
harus tetap memperhatikan nilai-nilai sosial budaya dan lingkungan
pendidikannya. Kondisi sosial budaya yang beragam dalam pembelajaran menuntut
perhatian terhadap pendekatan multikultural.
Ada
sejumlah keterampilan yang diidentifikasi untuk dikembangkan dalam proses
pembelajaran pendidikan IPS. Antara lain Keterampilan dasar yang dikemukakan
ASCD, sebagai berikut:
1. Keterampilan
Berpikir
Kemampuan berpikir kreatif peserta
didik dalam lingkungan pembelajaran berhubungan erat dengan cara guru mengajar.
Pola pengajaran dan interaksi yang lebih memberi kepercayaan, penghargaan dan
dorongan terhadap kemampuan peserta didik untuk mencari pemecahan masalah dari
setiap kasus pengajaran yang dihadapi akan lebih membangkitkan keberanian untuk
mencoba, mengemukakan dan mengkaji gagasan atau cara-cara baru dengan terciptanya
kreativitas.
2. Keterampilan
Bekerjasama
Pembelajaran ini bukan hanya
mempelajari materinya saja, melainkan peserta didik harus mempelajari
keterampilan bekerjasama untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Untuk
membuat keterampilan ini guru harus mengajarkan keterampilan kelompok dan
sosial yang dibutuhkan, seperti diskusi kelompok.
3. Keterampilan
Pengendalian Diri
Kemampuan untuk menyusun,
membimbing, mengatur dan mengarahkan perilaku yang dapat mengarahkan peserta
didik ke arah positif atau lebih baik
4. Keterampilan
Dalam Pemanfaatan Peluang Kerja
Kemampuan dalam memanfaatkan
peluang yang dimiliki peserta didik, baik berupa kreatifitas maupun
berinovatif.
Para
pakar pendidikan IPS di Australia Keterampilan Sosial terdiri dari:
1. Keterampilan
mengumpulkan, menganalisis, mengolah informasi;
2. Mengkomunikasikan
gagasan dan informasi keterampilan;
3. Merencanakan,
mengorganisasikan kegiatan;
4. Bekerjasama
dalam kelompok majemuk
5. Menggunakan
teknik matematika
6. Memecahkan
masalah
7. Menggunakan
produk teknologi
Sedangkan
keterampilan sosial yang semestinya dikembangkan dalam pembelajaran IPS dalam
kaitannya dengan tantangan global dapat diidentifikasi oleh Suwarma (2006)
sebagai berikut:
1. Mampu
mencari, memilah, dan mengolah informasi
2. Mampu
mempelajari hal-hal baru untuk memecahkan masalah sehari-hari
3. Memiliki
keterampilan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan
4. Memahami,
menghargai, dan mampu bekerjasama dengan orang lain yang majemuk
5. Mampu
mentransformasikan kemampuan akademik dan beradaptasi dengan perkembangan
masyarakat global
2.2 Karakteristik Pembelajaran Life Skills dalam
Pendidikan IPS
Bagaimana
karakteristik pembelajaran untuk pengembangan keterampilan sosial, dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
- Menekankan pada proses
- Menekankan pada aktivitas siswa (pembelajar)
- Menggunakan multi metode
- Menggunakan multi media dan sumber pembelajaran
- Guru sebagai fasilitator pembelajaran
- Menekankan pada pelatihan keterampilan
- Menekankan pada berkarya
- Berpartisipasi dalam kehidupan sosial
- Kelas sebagai “laboratorium sosial”
- Mampu mencari, memilah, dan mengolah informasi
- Mampu mempelajari hal-hal baru untuk memecahkan masalah sehari-hari
- Memiliki keterampilan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan
- Memahami, menghargai, dan mampu bekerjasama dengan orang lain yang majemuk
- Mampu mentransformasikan kemampuan akademik dan beradaptasi dengan perkembangan masyarakat global
2.3 Tahapan Pembelajaran Life Skills Keterampilan
Sosial dalam Pendidikan IPS
Tahap
pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan sosial dalam pendidikan IPS dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
§ Tahap
Mengidentifikasi Masalah
Diawali dengan menganalisis dan
merumuskan masalah oleh peserta didik, guru berusaha agar peserta didik sendiri
yang merasakan adanya masalah, kemudian merumuskannya secara bersama dalam
bentuk pertanyaan masalah.
§ Tahap
Menggunakan dan Mengevaluasi Informasi Berkaitan dengan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah
dirumuskan kemudian mengumpulkan, memilah informasi dan menggunakannya
berdasarkan kepentingan untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam tahap ini
dapat merumuskan hipotesis atau jawaban sementara atas pertanyaan masalah.
§ Tahap
Menguji dan Mengevaluasi Pemecahan Masalah
Informasi yang terpilih kemudian
digunakan untuk memecahkan masalah, yaitu untuk merumuskan jawaban atas
pertanyaan masalah sebagai hasil diskusi kelompok.
§ Tahap
Memilih atau Mengembangkan Alternatif Pemecahan Masalah yang Direkomendasikan
Berdasarkan pemecahan masalah yang telah
teruji dalam bentuk rumusan hasil pemecahan masalah, kemudian dirumuskan
alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan kesimpulan tersebut.
§ Tahap
Mengembangkan Rencana Tindakan
Pada tahap ini peserta didik
merencanakan tindakan yang tepat sesuai dengan alternatif pemecahan masalah,
sehingga masalah tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan nyata dalam
kehidupan masyarakat.
§ Tahap
Mengevaluasi Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peserta didik
melaksanakan evaluasi terhadap tindakan yaitu pekerjaan yang dilaksanakan
berdasarkan tindakan yang telah direncanakan untuk memecahkan masalah. Evaluasi
difokuskan pada, efektivitas tindakan atau pelaksanaan rencana terhadap
pemecahan masalah. Bisa juga dilanjutkan untuk mendiskusikan tindakan yang
palin tepat untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan tahapan pembelajaran di atas
maka peserta didik akan memiliki pengalaman belajar yang kuat, karena terlibat
langsung pada setiap kegiatan tahapan pembelajaran. Kemudian karena berdasarkan
masalah dan melakukan tindakan nyata dalam masyarakat, maka peserta didik
memiliki pengalaman langsung dalam kehidupan masyarakat. Implikasinya, potensi
kompetensi sosialnya termasuk seluruh unsur life skill dan keterampilan sosial
dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran tersebut. Pendekatan Inquiry
untuk Life Skill yang meliputi langkah-langkah pembelajaran berikut ini:
- Membuat fokus untuk inquiry, menyajikan masalah
- Merumuskan kemungkinan penyelesaian
- Mengumpulkan data
- Menilai penyelesaian yang diajukan
- Merumuskan kesimpulan