Jumat, 25 Maret 2016

Makalah Ekonomi Internasional





BAB 1
PENDAHULUAN

a.    Latar Belakang Masalah

Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif, dari segi itulah saya mengambil tema tentang pengaruh perdagangaan internasional terhadap perekonomian dalam negri. Kita selaku Negara sedang berkembang sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan Negara di bandingkan lingkungan hidup maka dari pada itu perdagangan internasional di bidang misalkan ekspor impor sangat mempengaruhi perekonomian dalam negri kita ini. Mengapa demikian karena kita ketahui pajak atau bea cukai dalam melakukan kegiatan transaksi ekspor impor sangat besar dibandingkan pendapatan Negara lainya  hal tersebut  sangat menunjang kesejahteran dalam negeri.
b.Rumusan Masalah
1)    Apa definisi, ruang lingkup, dan tujuan dari ekonomi internasional?
2)    Apa pengaruh ekonomi internasional terhadap keseimbangan ekonomi?
3)    Apa definisi, manfaat, faktor-faktor, dan hambatan dalam  dari Perdagangan Internasional?



c.Identifikasi Masalah
sesuai dengan judul makalah Ekonomi Internasional terkait dengan perumusan masalah perdagangan internasional terdapat beberapa poin identifikasi masalah seperti  adanya faktor-faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional dan beberapa hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan perdagangan internasional.
d. Maksud dan Tujuan
      Maksud:
·         Untuk memberikan informasi pengetahuan mengenai perdagangan internasional dari mulai definisi, teori-teori perdagangan internasional sampai kepada hambatan-hambatan yang timbul dalam perdagangan intenasional yang berguna untuk pemahaman dalam proses pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi.
Tujuan:
·         Mampu mengetahui tentang Perdagangan Internasional
·         Mampu memberikan wawasan yang lebih luas tentang teori-teori dalam perdagangan internasional

.










BAB II
TINJAUAN TEORITIS


A. Perdagangan Dengan Negara Lain
          Perdagangan dengan negara lain merupakan proses tukar menukar barang atau jasa antara negara yang satu dengan negara yang lain. Perdagangan antar negara sangat dibutuhkan baik oleh negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang karena hal itu akan dapat mempercepat proses pembangunannya. Pada intinya perdagangan antar negara meliputi dua hal, yaitu ekspor dan impor.
Ekspor adalah semua kegiatan memasarkan barang dan jasa dalam negeri ke luar negeri, contohnya Indonesia mengekspor dua jenis komoditas yaitu migas (minyak bumi dan gas alam) dan nonmigas (pertanian, kerajinan, industri, dan lain-lain).
Impor adalah kegiatan mendatangkan atau memasukan barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Contohnya secara umum barang-barang impor dapat diklasifikasi menjadi tiga golongan, diantaranya:
1)    Barang konsumsi seperti pakaian, elektronik, makanan, dan lai-lain.
2)    Bahan baku dan bahan penolong seperti kapas, benang, dan lain-lain.
3)    Barang modal seperti mesin-mesin, kereta api, kapal laut, dan lain-lain.

B. Teori-Teori Perdagangan Internasional
Pada dasarnyateori yang menerangkan tentang timbulnya perdagangan internasional, yaitu:
1.    Teori klasik
·         Merkantilis
Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Surplus ekspor yang dihasilkan selanjutnya akan dibentuk dalam aliran emas lantakan, atau logam-logam mulia, khususnya emas dan perak. Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki oleh suatu negara maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut. Dengan demikian, pemerintah harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendorong ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor (khususnya impor barang-barang mewah). Namun, oleh karena setiap negara tidak secara simultan dapat menghasilkan surplus ekspor, juga karena jumlah emas dan perak adalah tetap pada satu saat tertentu, maka sebuah Negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain.
Keinginan para merkantilis untuk mengakumulasi logam mulia ini sebetulnya cukup rasional, jika mengingat bahwa tujuan utama kaum merkantilis adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin kekuasaan dan kekuatan negara. Dengan memiliki banyak emas dan kekuasaan maka akan dapat mempertahankan angkatan bersenjata yang lebih besar dan lebih baik sehingga dapat melakukan konsolidasi kekuatan di negaranya; peningkatan angkatan bersenjata dan angkatan laut juga memungkinkan sebuah negara untuk menaklukkan lebih banyak koloni. Selain itu, semakin banyak emas berarti semakin banyak uang dalam sirkulasi dan semakin besar aktivitas bisnis.Selanjutnya, dengan mendorong ekspor dan mengurangi impor, pemerintah akandapat mendorong output dan kesempatan kerja nasional.
·         Model Adam Smith
Pada teori ini lebih memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.

·         Model Ricardian

Memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.

·         Model Heckscher-Ohlin

Teori ini dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktorpendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengeksporbarang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif.
b). Teori Modern
Tokoh yang mengemukakan mengenai teori ini adalah John Stuart Mill dan David Ricardoyang menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang memiliki comparative disadvantage (mengekspor suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar). Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut.




C. Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau catatan sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari suatu Negara dengan Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun. Neraca pembayaran memiliki dua sisi yaitu:
1)    Sisi debit yaitu sisi yang mencatat transaksi yang dapat menimbulkan kewajiban suatu negara untuk membayar kepada negara lain. Sisi debit biasa diberi tanda (-) yang berarti negara mengeluarkan uang.
2)    Sisi kredit yaitu sisi yang mencatat transaksi yang dapat menimbulkan suatu negara untuk menerima uang dari negara lain. Sisi kredit biasa diberi tanda (+) yang berarti negara menerima uang.
Adapun informasi penting yang bisa didapat dengan adanya neraca pembayaran antara lain:
a)    Besarnya hak milik suatu negara yang berpindah ke negara lain.
b)    Besarnya pendapatan yang diperoleh suatu negara lewat perdagangan internasional.
c)    Mengetahui keadaan harta (kekayaan) serta kewajiban (utang) suatu negara.
d)    Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap harta, utang atau kewajiban suatu negara.          
Komponen – komponen neraca pembayaran
Neraca pembayaran pada intinya terdiri dari empat komponen utama yang saling berhubungan. Adapun komponen – komponen tersebut antara lain:
1)    Neraca Perdagangan/ Barang (Balance of trade)
Neraca pembayaran/neraca barang merupakan neraca yang didalamnya memuat semua transaksi yang menyangkut ekspor dan impor barang.
2)    Neraca jasa
Neraca jasa meliputi transaksi yang menyangkut ekspor dan impor jasa. Transaksi yang meliputi barang dan jasa di katagorikan sebagai transaksi sedang berjalan (Current account).
3)    Neraca modal (Capital account)
Neraca modal mencatat semuah transaksi modal baik jangka pendek maupun jangka panjang.
4)    Neraca lalu lintas moneter (monetery account)
Neraca lalu lintas moneter merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat adanya transaksi lain.
D. Sistem Pembayaran Internasional
a)    Cash Payment
Pembayaran secara cash, biasanya dilakukan oleh eksportir yang belum kenal dengan importir atau kurang percaya akan bonafiditas importir. Cash payment dilaksanakan melalui:
1.    Wesel bank atas unjuk, yaitu surat perintah yang yang dibuat oleh bank domestik yang ditunjukan kepada bank korespondennya di negara lain untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pembawa wesel.
2.    Telegraphic transfer, yaitu perintah pembayaran yang dikirim melalui telegram atau telex dari bank dalam negeri ke bank korespondennya diluar negeri.
Pembayaran ini dilakukan secara tunai baik secara keseluruhan (full payment) atau sebagian (partial payment) karena beberapa alasan tertentu :
1.    Permintaan atas produk melebihi penawaran   produk.
2.    Penjual dan pembeli belum saling mengenal   dan   kurang saling       percaya.
3.    Dalam situasi darurat, misalnya peperangan.
4.    Mata uang negara importir termasuk mata   uang   lemah (soft currency) yang berisiko tinggi.



b) Open Account
·         Kebalikan dari sistem cash in advance, pembayaran dengan sistem ini justru dilakukan kemudian setelah produk dikirim dan laku terjual atau setelah jangka waktu tertentu karena pembeli dan penjual sudah saling kenal dan percaya sepenuhnya atau dilakukan antara suatu perusahaan dengan afiliasinya atau intra perusahaan multinasional (MNC).
·         Dengan sistem pembayaran ini, penjual hanya mengirimkan faktur kepada pembeli untuk dibayar setelah jangka waktu tertentu atau sesuai kesepakatan. Dengan sistem ini penjual mempunyai risiko yg tinggi atas kegagalan pembayaran (default) dari pembeli.
c) Private Competition
Adalah suatu metoda pembayaran internasional yang dilakukan antara pembeli dan penjual dengan jalan melakukan kompensasi penuh atau sebagian utang piutang baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui pihak ketiga) sehingga mengurangi atau meniadakan transfer valas ke luar negeri.
d) Letter Of Credit (L/C)
Letter of credit yaitu cara pembayaran yang diterima eksportir setelah pengapalan barang kepada bank devisannya tanpa menunggu berita dari luar negeri.
Macam-macam L/C antara lain:
ü  Marchant’s L/C, yaitu importr memasukan barang terlebih dahulu sebagian dibayar cash, sisanya dibayar kemudian.
ü  Indusrial L/C, yaitu importir harus mencantumkan nomor TIN, sistem ini digunakan untuk melindungi industri dalam negeri.
ü  Red clause L/C, yaitu dalam L/C harus mencantumkan instruksi kepada penasehat bank untuk melaksankan pembayaran sebagian dari L/C kepada eksportir sebelum mengapalkan barangnya.
ü  Usance L/C, yaitu bila jatuh tempo pembayarannya ditunda melewati jangka waktu tertentu.



Pada saat ini lebih dari 50% pembayaran internasional menggunakan L/C karena metode ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain sbb :
1.     Adanya jaminan pembayaran bagi   eksportir/penjual
2.    Adanya jaminan penerimaan barang bagi   importir melalui perbankan yang akan   menyerahkan pembayaran sesuai dengan syarat-  syarat yang ditetapkan dalam L/C.
3.    Adanya fasilitas kredit eksportir atau importir   melalui perbankan.
4.    Adanya fasilitas hedging.
e) Conmnercial Bill of Exchange
     Conmnercial Bill of Exchange sering disebut wesel (draff) atau trade bills adalah surat yang ditulis pleh eksportir yang berisi perintah kepada importir untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu pada masa mendatang.
Jenis wesel ada dua macam, yaitu:
1) Clean draff, yakni wesel yang tidak disertai jaminan barang
5)    Documentary draff, yakni wesel yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi barang.
f ) Cek (Chequen)
Pembayaran ini dilakukan dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk di negara eksportir.
g ) Emas
Pembayaran dengan emas sama dengan pembayaran dengan menggunakan barang biasa.

E. Pasar Valuta Asing
Merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainya(pasangan mata uang atau fair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24jam secara berkesinambungan.
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Valuta Asing
1).Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah yang dengan sengaja menurunkan nilai rupiah relatif terhadap faluta asing disebut defaluasi. Sebaliknya,jika pemerintah sengaja menaikan nilai rupiah relatif terhadap fatula asing tersebutefaluasi.
2).Mekanisme pasar
Gaya tarik antara permintaan dan penawaran suatu mata uang dapat mengakibatkan mata uang tersebut menguat atau melemah.
3).Sistem kurs yang dipakai
Sistem kurs tetap berati nilai rupiah kadang akan berubah apa bila pemerintah tidak mengubah ketetapan, tetapi karena indonesia menggunakan kurs mengembang maka nilai rupiah sering mengalami perubahan.
4.)Jumlah uang yang beredar
Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka nilai uang turun,dan jika jumlah uang yang beredar sedikit maka nilai uang naik.



F. Kebijakan Perdagangan Internasional
·         Kebijakan Perdagangan Bebas
Kebijakan ini menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun dari pemerintah, baik hambatan tariff maupun hambatan kuota.
·         Kebijakanproteksionis
Kebijakan Proteksionis adalah kebijakan dalam perdagangan internasional dengan cara memberlakukan hambatan atau rintangan dalam perdagangan internasional dengan tujuan utama untuk melindungi industri dalam negeri. Ada beberapa alasan diberlakukannya proteksi dalam perdagangan internasional antara lain:
a.    Melindungi industri dalam negeri yang masih baru (The Infant Industry Argssment)
b.    Melindungi tenaga kerja dalam negeri
c.    Melindungi industri-industri yang penting untuk pertahanan nasional
d.    Mengurangi devisit neraca pembayaran nasional
e.    Untuk mencegah over spesialization










BAB III
PEMBAHASAN

A.   Ekonomi Internasional
Ekomi internasional adalah sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi baik itu swasta maupun pemerintah dan kerjasama ekonomi antar negara.
Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka ekonomi internasional menghadapi permasalahan pokok yang dihadapi dalam ekonomi internasional sama dengan ilmu ekonomi yaitu masalah kelangkaan produk, dan masalah pilihan produk, yang diartikan produk adalah barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh ekonomi.
Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang dan jasa muncul karena adanya permintaan dan penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas. Permasalahn ekonomi tersebut bersifat internasional karena adanya permintaan dan penawaran yang berasal dari dalam negri maupun dari luar negri.
Pentingnya studi ekonomi internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
Ø Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transferteknologi.
Ø Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan multi nasional.
Ø Persaingan antar negara semakin ketat dalam meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.





B. Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Dalam ekonomi internasional terdapat ruang lingkup yang dikelompokkan menjadi beberpa hal diantaranya:
 1. Teori & kebijaksanaan dalam perdagangan nasional.
2. Teori & kebijaksanaan dalam bidang keuangan dan moneter internasional.
3. Pembentukan organisasi & kerja sama ekonomi internasional.
4. Perusahaan - perusahaan multi nasional.

C. Tujuan ekonomi internasional
Tujuan dari ekonomi internasional yaitu sebagai usaha untuk mencapai taraf kemakmuran setinggi - tingginya untuk umat manusia. Tujuan itu diharapkan dapat tercapai dengan cara melakukan kegiatan - kegiatan perdagangan, pengangkutan, investasi, perkreditan, diplosiasi, perasuransian, dan lain sebagainya.
Nah, itulah beberapa poin penting yang dapat kami rangkum untuk menjelaskan kepada anda mengenai ekonomi internasional yang memang saat ini sama  - sama kita merasakan dampak dari hasil penerapan ilmu ekonomi internasional tersebut dalam rangka menghadapi pasar global.

D. Pengaruh Ekonomi International Terhadap Keseimbangan Ekonomi

1. Pengaruh Ekonomi International Terhadap Keseimbangan Ekonomi

Dengan adanya perdagangan antar dua atau lebih Negara, tentunya berpengaruh terhadap perekonomian internasional dan Negara-negara yang terlibat secara langsung. Hal ini terlihat dari keseimbangan ekonomi yang menjadi dinamis sebagai pengaruh bias keluar masuknya jaringan internasional dalam domestik Negara.
Dapat berdampak baik apabila persaingan di pasar internasional mampu membawa Negara tersebut berpartisipasi sebagai pelaku yang tangguh dalam perdagangan internasional dengan menyediakan kebutuhan yang mampu bersaing dalam segala aspek. Namun sebaliknya, jika hanya membawa Negara yang terlibat menjadi bersifat kuonsumtif tanpa diiringi peningkatan perekonomian dan pendapatan per kapita masyarakat Negara tersebut, cepat atau lambat akan terjadi keruntuhan ekonomi yang dimulai dari jatuhnya nilai mata uang Negara tersebut.

1.1. Pengaruh aspek internasional terhadap keseimbangan supply & demand

Jika pada dasarnya, suatu Negara seperti Indonesia mampu memproduksi dan menyediakan kebutuhan yang memang dibutuhkan dan secara tetap bersaing dalam perdagangan internasional, maka dapat terlihat dalam keseimbangan supply & demand di indonesia. Jika permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin tinggi maka titik keseimbangan supply dan demand akan semakin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi dan kemampuan aspek produksi akan meningkat seiring berjalannya perubahan tingkat permintaan akan kebutuhan tersebut.
Begitu juga sebaliknya, apabila permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin rendah, maka titik keseimbangan akan semaki bergeser ke tingkat yang rendah dan berpengaruh buruk pada aspek supply & demand Negara. Kualitas, tingkat produksi, dan segala aspek dalam penyediaan kebutuhan tersebut menentukan aka dibawa ke dalam keadaan seperti apa supply & demand suatu Negara.

1.2. Pengaruh aspek internasional terhadap Pendapatan Nasional

Seperti yang dibahas dalam sub pokok bahasan diatas, segala aspek internasional khususnya dalam kemampuan persaingan perdagangan internasional akan
berpengaruh ke dalam supply & demand.
 Hal ini juga tentunya berdampak pada tingkat Pendapatan Nasional dimana kesuksesan dalam perdagangan internasional akan memberikan pengaruh terhadap Pendapatan Nasional baik itu buruk maupun baik.
Peningkatan Pendapatan Nasional akan membantu pembangunan dan kemajuan Negara dan taraf hidup masyarakat. Pendapatan per kapita pun meningkat dan kesejahteraan bukan lagi hal yang sulit dirasakan. Juga sebaliknya, penurunan tingkat Pendapatan Nasional akan membawa negara menjadi ketergantungan terhadap negara lain dan akan melemahkan perekonomian suatu negara.


1.3. Pengaruh Aspek internasional terhadap aspek mikro perusahaan

Suatu perusahaan memegang peranan penting sebagai pelaku dalam perdagangan internasional. Hal ini tentunya membawa pengaruh terhadap perusahaan itu sendiri dikarenakan kualitas dan kuantitas kebutuhan yang diperdagangkan di pasar internasional tergantung pada perusahaan itu sendiri.
Tingkat produksi, kualitas & kuantitas sumber daya, kemampuan bersaing, dan keadaan perekonomian serta segala aspek yang telah kita bahas diatas bisa menentukan semua hal yang berpengaruh pada aspek mikro perusahaan.
Perdagangan internasional juga bias membawa suatu perusahaan yang berkecimpung di dalam suatu Negara menjadi perusahaan multinasional yang memiliki jaringan perdagangan yang lebih luas karena adanya akses ke pasar luar Negara tempat dimana perusahaan itu berada. Campur tangan pemerintah dan segala bentuk kebijakan perdagangan yang datang dari dalam atau luar negeri juga mampu membuka bahkan menutup kemampuan perusahaan dalam berperan serta di perdagangan internasional
.
E. Definisi Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.






F. Manfaat Perdagangan Internasional Bagi Suatu Negara
Menurut Sadono Sukirnodalam buku Ekonomi Makro, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
Ø  Menjalin Persahabatan Antar Negara
Ø  Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
 Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di   setiap negara. Faktor-faktor tersebut adalah Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
Ø  Memperoleh Keuntungan Dari Spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu
negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

Ø  Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para
pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Ø  Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara
manajemen yang lebih modern.




G. Faktor-faktor yang Mendorong Suatu Negara Melakukan Perdagangan Internasional
Di bawah ini merupakan beberapa faktor yang mendorong suatu negara untuk melakukan Perdagangan Internasional, diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø  Faktor alam/ potensialam.
Ø  Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
Ø  Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
Ø  Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi.
Ø  Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
Ø  Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
Ø  Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Ø  Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
Ø  Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
H. Hambatan Dalam Perdagangan Internasional
      Dalam Perdagangan Internasional terkadang tidak berjalan sesuai dengan rencana, adanya hambatan-hambatan yang sering muncul di dalam perdagangan internasional membuat semua tujuan yang telah dicanangkan dapat berubah dan bahkan tujuan tersebut tidak dapat tercapai. Hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional tersebut terbagi dalam dua faktor, yaitu faktor Eksternal dan faktor Internal.


A. Faktor Eksternal:        
            1.Kepercayaan antara eksportir dan importir
Kepercayaan adalah salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin terlaksananya transaksi antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang. Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum barang dikirim atau sebaliknya apakah eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada importir sebelum melakukan pembayaran.
Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan masing-masing pihak harus sudah mengetahui kredibilitas masing-masing.
Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk mencari kontrak dagang antara lain :
a.    memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat dan jenis usaha
b.     mencari dan mengunjungi perusahaan di negeri lain
c.     meminta bantuan bank di dalam negeri untuk menghubungkan nasbah kedua bank
d.     membaca publikasi dagang dalam dan luar negeri
e.     konsultasi dengan perusahaan dalam bidang yang sama
f.      melalui perwakilan perdaganga
g.    Iklan

  2.       Pemasaran
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ono adalah ke negara mana barng akan dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi importir yang penting diketahui adalah dari mana barang-barang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk memperoleh kondisi pembayaran yang lebih baik.


Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu mengetahui apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan mengetahui informasi mengenai :
a.    ongkos atau biaya barang
b.    sifat dan tingkat persaingan 
c.    luas dan sifat permintaan  
Sedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai :
Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah daya saing, yang meliputi :
a. peraturan perdagangan negara setempat
b. pembatasan mutu dan volume barang-barang tertentu
c. kontinuitas produksi barang
d. negara tujuan barang-barang ekspor 
Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah daya saing, yang meliputi : 
a.    daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan 
b.    daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya menjadi masalah  nacional
c.    saluran pemasaran tidak berkembang di luar negeri
d.    kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasara.





 3. Sistem kuota dan kondisi hubungan perdagangan dengan negara lain 
            Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan hubungan dagang dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua pihak yang bersangkutan. Bilamana terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan kuota negara, maka upaya meningkatkan transaksi yang saling menguntungkan tidak sepenuhnya dapat terlaksana.
Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah dengan meningkatkan hubungan antar negara baik yang bersifat bilateral, multilateral, regional maupun internasional, guna menciptakan suatu turan dalam hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi perdaganga. Hal ini membuktikan bahwa pembatasan terhadap barang-barang yang masuk ke suatu negara serta hubungan antara negara tempat terjadinya perdagangan menjadi faktor penentu kelancaran proses ekspor impor.
4. keterkaitan dalam keanggotaan organisasi internasional   
            Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaat yang diperoleh dari keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan penghambat untuk dapat melakukan tindakan tertentu bagi peningkatan transaksi komoditi yang bersangkutan, seperti contoh ICO dengan kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing yang sering dihadapi anggota-anggota OPEC. 
5. kurangnya pemahaman akan tersedianya kemudahan-kemudahan internasional
Kemudahan-kemudahan internasional seperti ASEAN Preferential Trading Arrangement yang menyediakan kemudahan trarif sangat berguna bagi pengembangan perdagangan antara negara ASEAN. Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal balik dan pemanfaatannya dilakukan dengan menerbitkan Formulir C oleh negara asal barang. Juga adanya tax treaty antar negara-negara tersebut.



B.     FAKTOR INTERNAL
   Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk memenuhi persyaratan berusaha adakalanya tidak mendapat perhatian sungguh-sungguh. Persiapan teknis yang seharusnya telah dilakukan diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan keuntungan yang cepat dan nyata.
   Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :
Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor berupa :
a. status badan hukum perusahaan
b.adanya izin usaha (SIUP) seta izin ekspor maupun impor (APE,APES,API,APIS,APIT)
c. kemampuan meyiapkan persyaratan-persyaratan antara lain seprti dokumen penghapalan, realisasi penghapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha termasuk itikad baik 
Dari sisi eksportir terkadang masalah yang timbul adalah kemampuang yang bersangkutan dalam menyiapkan dokumen-dokumen pengapalan serta itikad baik dan kejujuran untuk mengirimkan barangnya.
Perusahaan ekspor impor haruslah menjaga reputasi perusahannya, disamping itu untuk menjamin kelangsungan izin usahanya maka kontinuitas aktivitas–aktivitas transaksinya harus dipertahankan dan ditingkatkan.
2. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negeri 
Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksi ekspor impor, tata cara pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri.

3. Pembiayaan  
Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh para pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya masalah yang dihadapi antaralain ketercukupan akan dana, fasilitas pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara memperolehnya. Dalam hal ini para pengusaha harus mampu mengatur keuangannya secara bijak dan mempelajari serta memanfaatkan kemungkinan fasilitas-fasilitas pembiayaan untuk pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukanmenyangkut bagaimana para eksportir/importir membiayai transaksi perdagangan.
4. Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang  
Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi penyiapan barang dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan transaksi dengan rekannya di luar negri.
Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut :
a.      Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintad dan sebagainya.
b.      Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian
c.      Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi.
d.      Pengepakan yang tidak memenuhi syarat
e.      Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan.
5. Kebijaksanaan dalam pelaksanaan Ekspor Impor
Kelancaran transaksi ekspor impor sangat tergantung pada peraturan-peraturan yang mendasarinya. Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah dapat membingungkan dan menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri maupun pengusaha d luar negri. Diperlukan penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-perubahan dan tujuannya, sehingga masing-masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan main dalam transaksi selanjutnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perdagangan internasional  suatu Negara dapat memenuhi kebutuhan akan produk-produk yang tidak diproduksi dalam negeri dan dapat mengefesiensi biaya produksi dalam negeri.
Selain itu dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat memperluas pasar atau menambah pasar dan memungkin untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang modern. Dengan adanya perdagangan internasional maka pendapatan negara dari kegiatan ekspor dapat menghasilkan keuntungan bagi negara yang lebih tinggi.

B. Saran
          Di tinjau dari seluruh pembahasan mengenai makalah berjudul perdagangan internasional, maka kami dapat menyimpulkan berapa saran mengenai hal tersebut. Perdagangan internasional hendaknya dapat menamabah penghasilan yang lebih bagi negara dan negara tersebut harus mampu pula dalam mengelola hasil pajak dari kegiatan ekspor tersebut.









Daftar Pustaka
Sukirno, Sudono. 2011. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta:Rajawali Pers Citra Niaga Buku Perguruan tinggi
Supriyanto. 2007. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: CV Haka MJ
Wikipedia Indonesia
Yulianto. Sarno. Ekonomi SMU 1. Surakarta: Widya Duta