BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang Masalah
Ekonomi
internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling
ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit
internasional. Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri,
sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh
penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi
yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam jangka panjang,
pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan
komparatif, dari segi itulah saya mengambil tema tentang pengaruh perdagangaan
internasional terhadap perekonomian dalam negri. Kita selaku Negara sedang
berkembang sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan Negara di
bandingkan lingkungan hidup maka dari pada itu perdagangan internasional di
bidang misalkan ekspor impor sangat mempengaruhi perekonomian dalam negri kita
ini. Mengapa demikian karena kita ketahui pajak atau bea cukai dalam melakukan
kegiatan transaksi ekspor impor sangat besar dibandingkan pendapatan Negara
lainya hal tersebut sangat menunjang kesejahteran dalam negeri.
b.Rumusan Masalah
1) Apa
definisi, ruang lingkup, dan tujuan dari ekonomi internasional?
2) Apa
pengaruh ekonomi internasional terhadap keseimbangan ekonomi?
3) Apa
definisi, manfaat, faktor-faktor, dan hambatan dalam dari Perdagangan Internasional?
c.Identifikasi Masalah
sesuai
dengan judul makalah Ekonomi
Internasional terkait dengan perumusan masalah perdagangan internasional
terdapat beberapa poin identifikasi masalah seperti adanya faktor-faktor yang mendorong suatu
negara melakukan perdagangan internasional dan beberapa hambatan yang terjadi
dalam pelaksanaan perdagangan internasional.
d. Maksud dan Tujuan
Maksud:
·
Untuk memberikan informasi
pengetahuan mengenai perdagangan internasional dari mulai definisi, teori-teori
perdagangan internasional sampai kepada hambatan-hambatan yang timbul dalam
perdagangan intenasional yang berguna untuk pemahaman dalam proses pembelajaran
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi.
Tujuan:
·
Mampu mengetahui tentang
Perdagangan Internasional
·
Mampu memberikan wawasan
yang lebih luas tentang teori-teori dalam perdagangan internasional
.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Perdagangan Dengan Negara Lain
Perdagangan dengan negara
lain merupakan proses tukar menukar barang atau jasa antara negara yang satu
dengan negara yang lain. Perdagangan antar negara sangat dibutuhkan baik oleh
negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang karena hal itu akan dapat
mempercepat proses pembangunannya. Pada intinya perdagangan antar negara
meliputi dua hal, yaitu ekspor dan impor.
Ekspor
adalah semua kegiatan memasarkan barang dan jasa dalam negeri ke luar negeri,
contohnya Indonesia mengekspor dua jenis komoditas yaitu migas (minyak bumi dan
gas alam) dan nonmigas (pertanian, kerajinan, industri, dan lain-lain).
Impor
adalah kegiatan mendatangkan atau memasukan barang dan jasa dari luar negeri ke
dalam negeri. Contohnya secara umum barang-barang impor dapat diklasifikasi
menjadi tiga golongan, diantaranya:
1) Barang
konsumsi seperti pakaian, elektronik, makanan, dan lai-lain.
2) Bahan
baku dan bahan penolong seperti kapas, benang, dan lain-lain.
3) Barang
modal seperti mesin-mesin, kereta api, kapal laut, dan lain-lain.
B. Teori-Teori Perdagangan Internasional
Pada
dasarnyateori yang menerangkan tentang timbulnya perdagangan internasional, yaitu:
1.
Teori klasik
·
Merkantilis
Para penganut merkantilisme
berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan
sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Surplus ekspor yang
dihasilkan selanjutnya akan dibentuk dalam aliran emas lantakan,
atau logam-logam mulia, khususnya emas dan perak. Semakin banyak emas dan perak
yang dimiliki oleh suatu negara maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut.
Dengan demikian, pemerintah harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk
mendorong ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor (khususnya impor
barang-barang mewah). Namun, oleh karena setiap negara tidak secara simultan
dapat menghasilkan surplus ekspor, juga karena jumlah emas dan perak adalah
tetap pada satu saat tertentu, maka sebuah Negara hanya dapat memperoleh
keuntungan dengan mengorbankan negara lain.
Keinginan
para merkantilis untuk mengakumulasi logam mulia ini sebetulnya cukup rasional,
jika mengingat bahwa tujuan utama kaum merkantilis adalah untuk memperoleh
sebanyak mungkin kekuasaan dan kekuatan negara. Dengan memiliki banyak emas dan
kekuasaan maka akan dapat mempertahankan angkatan bersenjata yang lebih besar
dan lebih baik sehingga dapat melakukan konsolidasi kekuatan di negaranya;
peningkatan angkatan bersenjata dan angkatan laut juga memungkinkan sebuah
negara untuk menaklukkan lebih banyak koloni. Selain itu, semakin banyak emas
berarti semakin banyak uang dalam sirkulasi dan semakin besar aktivitas bisnis.Selanjutnya,
dengan mendorong ekspor dan mengurangi impor, pemerintah akandapat mendorong output
dan kesempatan kerja nasional.
Pada teori ini lebih memfokuskan pada keuntungan mutlak yang
menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan
negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah
dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama
tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk
melakukan perdagangan internasional.
· Model Ricardian
Memfokuskan
pada kelebihan komparatif dan
mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional.
Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang
mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model
ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan
memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara
langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan
modal dalam negara.
· Model Heckscher-Ohlin
Teori ini dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan
kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang
lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut
tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal
kedalam teori perdagangan internasional.
Teori ini
berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan
dalam faktorpendukung. Model ini
memperkirakan kalau negara-negara akan mengeksporbarang yang
membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor
barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif.
b). Teori Modern
Tokoh
yang mengemukakan mengenai teori ini adalah John Stuart Mill dan David Ricardoyang menyatakan bahwa suatu
negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki
comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang memiliki comparative
disadvantage (mengekspor suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang
yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar). Teori ini menyatakan
bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan
untuk memproduksi barang tersebut.
C. Neraca Pembayaran
Internasional
Neraca
pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau
catatan sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk
dari suatu Negara dengan Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun
waktu tertentu, biasanya satu tahun. Neraca pembayaran memiliki dua sisi yaitu:
1) Sisi
debit yaitu sisi yang mencatat transaksi yang dapat menimbulkan kewajiban suatu
negara untuk membayar kepada negara lain. Sisi debit biasa diberi tanda (-)
yang berarti negara mengeluarkan uang.
2) Sisi
kredit yaitu sisi yang mencatat transaksi yang dapat menimbulkan suatu negara
untuk menerima uang dari negara lain. Sisi kredit biasa diberi tanda (+) yang
berarti negara menerima uang.
Adapun
informasi penting yang bisa didapat dengan adanya neraca pembayaran antara
lain:
a) Besarnya
hak milik suatu negara yang berpindah ke negara lain.
b) Besarnya
pendapatan yang diperoleh suatu negara lewat perdagangan internasional.
c) Mengetahui
keadaan harta (kekayaan) serta kewajiban (utang) suatu negara.
d) Mengetahui
perubahan-perubahan yang terjadi terhadap harta, utang atau kewajiban suatu
negara.
Komponen
– komponen neraca pembayaran
Neraca
pembayaran pada intinya terdiri dari empat komponen utama yang saling
berhubungan. Adapun komponen – komponen tersebut antara lain:
1) Neraca
Perdagangan/ Barang (Balance of trade)
Neraca
pembayaran/neraca barang merupakan neraca yang didalamnya memuat semua
transaksi yang menyangkut ekspor dan impor barang.
2) Neraca
jasa
Neraca
jasa meliputi transaksi yang menyangkut ekspor dan impor jasa. Transaksi yang
meliputi barang dan jasa di katagorikan sebagai transaksi sedang berjalan
(Current account).
3) Neraca
modal (Capital account)
Neraca
modal mencatat semuah transaksi modal baik jangka pendek maupun jangka panjang.
4) Neraca
lalu lintas moneter (monetery account)
Neraca
lalu lintas moneter merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat adanya
transaksi lain.
D. Sistem Pembayaran Internasional
a) Cash
Payment
Pembayaran
secara cash, biasanya dilakukan oleh eksportir yang belum kenal dengan importir
atau kurang percaya akan bonafiditas importir. Cash payment dilaksanakan
melalui:
1. Wesel
bank atas unjuk, yaitu surat perintah yang yang dibuat oleh bank domestik yang
ditunjukan kepada bank korespondennya di negara lain untuk membayar sejumlah
uang tertentu kepada pembawa wesel.
2. Telegraphic
transfer, yaitu perintah pembayaran yang dikirim melalui telegram atau telex
dari bank dalam negeri ke bank korespondennya diluar negeri.
Pembayaran
ini dilakukan secara tunai baik secara keseluruhan (full payment) atau sebagian
(partial payment) karena beberapa alasan tertentu :
1. Permintaan atas produk melebihi penawaran produk.
2. Penjual dan pembeli belum saling mengenal dan
kurang saling percaya.
3. Dalam situasi darurat, misalnya peperangan.
4. Mata
uang negara importir termasuk mata uang lemah (soft currency) yang
berisiko tinggi.
b) Open
Account
·
Kebalikan dari sistem cash
in advance, pembayaran dengan sistem ini justru dilakukan kemudian setelah
produk dikirim dan laku terjual atau setelah jangka waktu tertentu karena
pembeli dan penjual sudah saling kenal dan percaya sepenuhnya atau dilakukan
antara suatu perusahaan dengan afiliasinya atau intra perusahaan multinasional
(MNC).
·
Dengan sistem pembayaran
ini, penjual hanya mengirimkan faktur kepada pembeli untuk dibayar setelah
jangka waktu tertentu atau sesuai kesepakatan. Dengan sistem ini penjual
mempunyai risiko yg tinggi atas kegagalan pembayaran (default) dari pembeli.
c)
Private Competition
Adalah
suatu metoda pembayaran internasional yang dilakukan antara pembeli dan penjual
dengan jalan melakukan kompensasi penuh atau sebagian utang piutang baik secara
langsung maupun tidak langsung (melalui pihak ketiga) sehingga mengurangi atau
meniadakan transfer valas ke luar negeri.
d) Letter
Of Credit (L/C)
Letter
of credit yaitu cara pembayaran yang diterima eksportir setelah pengapalan
barang kepada bank devisannya tanpa menunggu berita dari luar negeri.
Macam-macam
L/C antara lain:
ü Marchant’s
L/C, yaitu importr memasukan barang terlebih dahulu sebagian dibayar cash,
sisanya dibayar kemudian.
ü Indusrial
L/C, yaitu importir harus mencantumkan nomor TIN, sistem ini digunakan untuk
melindungi industri dalam negeri.
ü Red
clause L/C, yaitu dalam L/C harus mencantumkan instruksi kepada penasehat bank
untuk melaksankan pembayaran sebagian dari L/C kepada eksportir sebelum
mengapalkan barangnya.
ü Usance
L/C, yaitu bila jatuh tempo pembayarannya ditunda melewati jangka waktu
tertentu.
Pada
saat ini lebih dari 50% pembayaran internasional menggunakan L/C karena metode
ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain sbb :
1. Adanya
jaminan pembayaran bagi eksportir/penjual
2. Adanya
jaminan penerimaan barang bagi importir melalui perbankan yang akan
menyerahkan pembayaran sesuai dengan syarat- syarat yang ditetapkan dalam
L/C.
3. Adanya fasilitas kredit eksportir atau importir
melalui perbankan.
4. Adanya
fasilitas hedging.
e)
Conmnercial Bill of Exchange
Conmnercial Bill of Exchange sering
disebut wesel (draff) atau trade bills adalah surat yang ditulis pleh eksportir
yang berisi perintah kepada importir untuk membayar sejumlah uang pada waktu
tertentu pada masa mendatang.
Jenis wesel ada dua macam, yaitu:
1)
Clean draff, yakni wesel yang tidak disertai jaminan barang
5) Documentary
draff, yakni wesel yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi
barang.
f
) Cek (Chequen)
Pembayaran
ini dilakukan dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui
bank yang ditunjuk di negara eksportir.
g
) Emas
Pembayaran
dengan emas sama dengan pembayaran dengan menggunakan barang biasa.
E.
Pasar Valuta Asing
Merupakan
suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara
terhadap mata uang negara lainya(pasangan mata uang atau fair) yang melibatkan
pasar-pasar uang utama di dunia selama 24jam secara berkesinambungan.
Faktor-faktor
Penyebab Terjadinya Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Valuta Asing
1).Kebijakan
pemerintah
Kebijakan
pemerintah yang dengan sengaja menurunkan nilai rupiah relatif terhadap faluta
asing disebut defaluasi. Sebaliknya,jika pemerintah sengaja menaikan nilai
rupiah relatif terhadap fatula asing tersebutefaluasi.
2).Mekanisme
pasar
Gaya
tarik antara permintaan dan penawaran suatu mata uang dapat mengakibatkan mata
uang tersebut menguat atau melemah.
3).Sistem
kurs yang dipakai
Sistem
kurs tetap berati nilai rupiah kadang akan berubah apa bila pemerintah tidak
mengubah ketetapan, tetapi karena indonesia menggunakan kurs mengembang maka
nilai rupiah sering mengalami perubahan.
4.)Jumlah
uang yang beredar
Apabila
jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka nilai uang turun,dan jika jumlah
uang yang beredar sedikit maka nilai uang naik.
F.
Kebijakan Perdagangan Internasional
·
Kebijakan Perdagangan Bebas
Kebijakan ini menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun dari pemerintah, baik hambatan tariff maupun hambatan kuota.
Kebijakan ini menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun dari pemerintah, baik hambatan tariff maupun hambatan kuota.
·
Kebijakanproteksionis
Kebijakan Proteksionis adalah kebijakan dalam perdagangan internasional dengan cara memberlakukan hambatan atau rintangan dalam perdagangan internasional dengan tujuan utama untuk melindungi industri dalam negeri. Ada beberapa alasan diberlakukannya proteksi dalam perdagangan internasional antara lain:
Kebijakan Proteksionis adalah kebijakan dalam perdagangan internasional dengan cara memberlakukan hambatan atau rintangan dalam perdagangan internasional dengan tujuan utama untuk melindungi industri dalam negeri. Ada beberapa alasan diberlakukannya proteksi dalam perdagangan internasional antara lain:
a.
Melindungi industri dalam negeri yang masih
baru (The Infant Industry Argssment)
b.
Melindungi tenaga kerja dalam negeri
c.
Melindungi industri-industri yang penting
untuk pertahanan nasional
d.
Mengurangi devisit neraca pembayaran nasional
e.
Untuk mencegah over spesialization
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Ekonomi
Internasional
Ekomi
internasional adalah sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan
menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional
(Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta
organisasi ekonomi baik itu swasta maupun pemerintah dan kerjasama ekonomi
antar negara.
Sebagai
bagian dari ilmu ekonomi maka ekonomi internasional menghadapi permasalahan
pokok yang dihadapi dalam ekonomi internasional sama dengan ilmu ekonomi yaitu
masalah kelangkaan produk, dan masalah pilihan produk, yang diartikan produk
adalah barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh ekonomi.
Masalah kelangkaan
dan pilihan produk barang dan jasa muncul karena adanya permintaan dan
penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas.
Permasalahn ekonomi tersebut bersifat internasional karena adanya permintaan
dan penawaran yang berasal dari dalam negri maupun dari luar negri.
Pentingnya
studi ekonomi internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi
dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
Ø Keterbukaan
pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transferteknologi.
Ø Ketergantungan
ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan multi
nasional.
Ø Persaingan
antar negara semakin ketat dalam meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan
efektif yang optimal.
B. Ruang Lingkup Ekonomi
Internasional
Dalam ekonomi
internasional terdapat ruang lingkup yang dikelompokkan menjadi beberpa hal
diantaranya:
1. Teori & kebijaksanaan dalam
perdagangan nasional.
2. Teori & kebijaksanaan dalam bidang keuangan dan moneter
internasional.
3. Pembentukan organisasi & kerja sama ekonomi internasional.
4. Perusahaan - perusahaan multi nasional.
C. Tujuan ekonomi internasional
Tujuan dari ekonomi
internasional yaitu sebagai usaha untuk mencapai taraf kemakmuran
setinggi - tingginya untuk umat manusia. Tujuan itu diharapkan dapat tercapai
dengan cara melakukan kegiatan - kegiatan perdagangan, pengangkutan, investasi,
perkreditan, diplosiasi, perasuransian, dan lain sebagainya.
Nah, itulah beberapa poin penting yang dapat kami rangkum
untuk menjelaskan kepada anda mengenai ekonomi internasional yang memang saat
ini sama - sama kita merasakan dampak dari hasil penerapan ilmu ekonomi
internasional tersebut dalam rangka menghadapi pasar global.
D. Pengaruh Ekonomi International Terhadap Keseimbangan Ekonomi
1. Pengaruh Ekonomi International Terhadap Keseimbangan
Ekonomi
Dengan adanya perdagangan antar dua atau lebih Negara, tentunya berpengaruh terhadap perekonomian internasional dan Negara-negara yang terlibat secara langsung. Hal ini terlihat dari keseimbangan ekonomi yang menjadi dinamis sebagai pengaruh bias keluar masuknya jaringan internasional dalam domestik Negara.
Dapat berdampak baik apabila persaingan di pasar internasional mampu membawa Negara tersebut berpartisipasi sebagai pelaku yang tangguh dalam perdagangan internasional dengan menyediakan kebutuhan yang mampu bersaing dalam segala aspek. Namun sebaliknya, jika hanya membawa Negara yang terlibat menjadi bersifat kuonsumtif tanpa diiringi peningkatan perekonomian dan pendapatan per kapita masyarakat Negara tersebut, cepat atau lambat akan terjadi keruntuhan ekonomi yang dimulai dari jatuhnya nilai mata uang Negara tersebut.
1.1. Pengaruh aspek internasional terhadap keseimbangan supply & demand
Dengan adanya perdagangan antar dua atau lebih Negara, tentunya berpengaruh terhadap perekonomian internasional dan Negara-negara yang terlibat secara langsung. Hal ini terlihat dari keseimbangan ekonomi yang menjadi dinamis sebagai pengaruh bias keluar masuknya jaringan internasional dalam domestik Negara.
Dapat berdampak baik apabila persaingan di pasar internasional mampu membawa Negara tersebut berpartisipasi sebagai pelaku yang tangguh dalam perdagangan internasional dengan menyediakan kebutuhan yang mampu bersaing dalam segala aspek. Namun sebaliknya, jika hanya membawa Negara yang terlibat menjadi bersifat kuonsumtif tanpa diiringi peningkatan perekonomian dan pendapatan per kapita masyarakat Negara tersebut, cepat atau lambat akan terjadi keruntuhan ekonomi yang dimulai dari jatuhnya nilai mata uang Negara tersebut.
1.1. Pengaruh aspek internasional terhadap keseimbangan supply & demand
Jika pada dasarnya, suatu Negara seperti Indonesia mampu
memproduksi dan menyediakan kebutuhan yang memang dibutuhkan dan secara tetap
bersaing dalam perdagangan internasional, maka dapat terlihat dalam
keseimbangan supply & demand di indonesia. Jika permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin
tinggi maka titik keseimbangan supply dan demand akan semakin bergeser ke
tingkat yang lebih tinggi dan kemampuan aspek produksi akan meningkat seiring
berjalannya perubahan tingkat permintaan akan kebutuhan tersebut.
Begitu juga sebaliknya, apabila permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin rendah, maka titik keseimbangan akan semaki bergeser ke tingkat yang rendah dan berpengaruh buruk pada aspek supply & demand Negara. Kualitas, tingkat produksi, dan segala aspek dalam penyediaan kebutuhan tersebut menentukan aka dibawa ke dalam keadaan seperti apa supply & demand suatu Negara.
1.2. Pengaruh aspek internasional terhadap Pendapatan Nasional
Begitu juga sebaliknya, apabila permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin rendah, maka titik keseimbangan akan semaki bergeser ke tingkat yang rendah dan berpengaruh buruk pada aspek supply & demand Negara. Kualitas, tingkat produksi, dan segala aspek dalam penyediaan kebutuhan tersebut menentukan aka dibawa ke dalam keadaan seperti apa supply & demand suatu Negara.
1.2. Pengaruh aspek internasional terhadap Pendapatan Nasional
Seperti yang dibahas dalam sub pokok bahasan diatas, segala aspek internasional khususnya dalam kemampuan persaingan perdagangan internasional akan berpengaruh ke dalam supply & demand.
Hal ini juga tentunya berdampak pada tingkat Pendapatan Nasional dimana kesuksesan dalam perdagangan internasional akan memberikan pengaruh terhadap Pendapatan Nasional baik itu buruk maupun baik.
Peningkatan Pendapatan Nasional akan membantu pembangunan dan kemajuan Negara dan taraf hidup masyarakat. Pendapatan per kapita pun meningkat dan kesejahteraan bukan lagi hal yang sulit dirasakan. Juga sebaliknya, penurunan tingkat Pendapatan Nasional akan membawa negara menjadi ketergantungan terhadap negara lain dan akan melemahkan perekonomian suatu negara.
1.3. Pengaruh Aspek internasional terhadap aspek mikro perusahaan
Suatu perusahaan memegang peranan penting sebagai pelaku dalam perdagangan internasional. Hal ini tentunya membawa pengaruh terhadap perusahaan itu sendiri dikarenakan kualitas dan kuantitas kebutuhan yang diperdagangkan di pasar internasional tergantung pada perusahaan itu sendiri.
Tingkat produksi, kualitas & kuantitas sumber daya, kemampuan bersaing, dan keadaan perekonomian serta segala aspek yang telah kita bahas diatas bisa menentukan semua hal yang berpengaruh pada aspek mikro perusahaan.
Perdagangan internasional juga bias membawa suatu perusahaan yang berkecimpung di dalam suatu Negara menjadi perusahaan multinasional yang memiliki jaringan perdagangan yang lebih luas karena adanya akses ke pasar luar Negara tempat dimana perusahaan itu berada. Campur tangan pemerintah dan segala bentuk kebijakan perdagangan yang datang dari dalam atau luar negeri juga mampu membuka bahkan menutup kemampuan perusahaan dalam berperan serta di perdagangan internasional.
E. Definisi Perdagangan
Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk
yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
F. Manfaat Perdagangan
Internasional Bagi Suatu Negara
Menurut Sadono Sukirnodalam buku Ekonomi Makro, manfaat
perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
Ø Menjalin Persahabatan Antar
Negara
Ø Memperoleh
barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang
memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut adalah Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya
perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
Ø Memperoleh
Keuntungan Dari Spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Ø Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Ø Transfer
teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
G.
Faktor-faktor yang Mendorong Suatu Negara Melakukan Perdagangan Internasional
Di bawah
ini merupakan beberapa faktor yang mendorong suatu negara untuk melakukan
Perdagangan Internasional, diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø Faktor alam/ potensialam.
Ø Untuk
memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
Ø Adanya
perbedaan kemampuan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi.
Ø Adanya
perbedaan keadaan seperti sumber
daya alam, iklim, tenaga
kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang
menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan
adanya keterbatasan produksi.
Ø Adanya kesamaan selera terhadap suatu
barang.
H. Hambatan Dalam Perdagangan Internasional
Dalam
Perdagangan Internasional terkadang tidak berjalan sesuai dengan rencana,
adanya hambatan-hambatan yang sering muncul di dalam perdagangan internasional
membuat semua tujuan yang telah dicanangkan dapat berubah dan bahkan tujuan
tersebut tidak dapat tercapai. Hambatan-hambatan dalam perdagangan
internasional tersebut terbagi dalam dua faktor, yaitu faktor Eksternal dan
faktor Internal.
A. Faktor Eksternal:
1.Kepercayaan antara eksportir dan
importir
Kepercayaan adalah
salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin terlaksananya transaksi
antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum
saling mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang
dengan uang. Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu
kepada eksportir sebelum barang dikirim atau sebaliknya apakah eksportir
mengirimkan barang terlebih dahulu kepada importir sebelum melakukan
pembayaran.
Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan
masing-masing pihak harus sudah mengetahui kredibilitas masing-masing.
Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk mencari kontrak
dagang antara lain :
a. memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama,
alamat dan jenis usaha
b. mencari dan
mengunjungi perusahaan di negeri lain
c. meminta bantuan
bank di dalam negeri untuk menghubungkan nasbah kedua bank
d. membaca publikasi
dagang dalam dan luar negeri
e. konsultasi dengan
perusahaan dalam bidang yang sama
f. melalui perwakilan
perdaganga
g. Iklan
2. Pemasaran
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ono adalah ke negara mana
barng akan dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya
bagi importir yang penting diketahui adalah dari mana barang-barang tertentu
sebaiknya akan diimpor untuk memperoleh kondisi pembayaran yang lebih baik.
Dalam hal penetapan harga
komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu mengetahui apakah
dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan mengetahui informasi
mengenai :
a. ongkos atau biaya barang
b. sifat dan tingkat
persaingan
c. luas dan sifat permintaan
Sedangkan penentuan jenis-jenis
barang didasarkan pada informasi mengenai :
Masalah pokok lain dalam hal
pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah daya
saing, yang meliputi :
a. peraturan perdagangan negara
setempat
b. pembatasan mutu dan volume
barang-barang tertentu
c. kontinuitas produksi barang
d. negara tujuan barang-barang
ekspor
Masalah pokok lain dalam hal
pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah daya
saing, yang meliputi :
a. daya saing rendah dalam harga
dan waktu penyerahan
b.
daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir,
padahal sesungguhnya menjadi masalah nacional
c. saluran pemasaran tidak
berkembang di luar negeri
d. kurangnya pengetahuan akan
perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasara.
3. Sistem kuota dan kondisi hubungan perdagangan dengan
negara lain
Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari,
memelihara atau meningkatkan hubungan dagang dengan sesamanya juga tergantung
pada kondisi negara kedua pihak yang bersangkutan. Bilamana terdapat pembatasan
seperti ketentuan kuota barang dan kuota negara, maka upaya meningkatkan
transaksi yang saling menguntungkan tidak sepenuhnya dapat terlaksana.
Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah
dengan meningkatkan hubungan antar negara baik yang bersifat bilateral,
multilateral, regional maupun internasional, guna menciptakan suatu turan dalam
hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi perdaganga. Hal ini membuktikan
bahwa pembatasan terhadap barang-barang yang masuk ke suatu negara serta
hubungan antara negara tempat terjadinya perdagangan menjadi faktor penentu
kelancaran proses ekspor impor.
4. keterkaitan dalam keanggotaan organisasi internasional
Keikutsertaan suatu
negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur stabilitas
harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaat yang
diperoleh dari keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak
jarang merupakan penghambat untuk dapat melakukan tindakan tertentu bagi
peningkatan transaksi komoditi yang bersangkutan, seperti contoh ICO dengan
kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing yang sering dihadapi
anggota-anggota OPEC.
5. kurangnya pemahaman akan tersedianya
kemudahan-kemudahan internasional
Kemudahan-kemudahan internasional seperti ASEAN
Preferential Trading Arrangement yang menyediakan kemudahan trarif sangat
berguna bagi pengembangan perdagangan antara negara ASEAN. Kemudahan tarif yang
disediakan bersifat timbal balik dan pemanfaatannya dilakukan dengan
menerbitkan Formulir C oleh negara asal barang. Juga adanya tax treaty antar
negara-negara tersebut.
B. FAKTOR INTERNAL
Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk
memenuhi persyaratan berusaha adakalanya tidak mendapat perhatian
sungguh-sungguh. Persiapan teknis yang seharusnya telah dilakukan diabaikan karena
diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan keuntungan yang cepat dan
nyata.
Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang
terjadi di dalam perusahaan yang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor.
Masalah tersebut antara lain :
Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk
pelaksanaan transaksi ekspor impor berupa :
a. status badan hukum perusahaan
b.adanya izin usaha (SIUP) seta izin ekspor maupun impor
(APE,APES,API,APIS,APIT)
c. kemampuan meyiapkan persyaratan-persyaratan antara
lain seprti dokumen penghapalan, realisasi penghapalan serta kejujuran dan
kesungguhan berusaha termasuk itikad baik
Dari sisi eksportir
terkadang masalah yang timbul adalah kemampuang yang bersangkutan dalam
menyiapkan dokumen-dokumen pengapalan serta itikad baik dan kejujuran untuk
mengirimkan barangnya.
Perusahaan ekspor impor
haruslah menjaga reputasi perusahannya, disamping itu untuk menjamin
kelangsungan izin usahanya maka kontinuitas aktivitas–aktivitas transaksinya
harus dipertahankan dan ditingkatkan.
2. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negeri
Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh
sejauhmana pengetahuan atau pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-dasar
transaksi ekspor impor, tata cara pelaksanaan, pengisian dokumen serta
peraturan-peraturan dalam dan luar negri.
3. Pembiayaan
Pembiayaan transaksi merupakan
masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh para pengusaha
eksportir/importir kita. Biasanya masalah yang dihadapi antaralain ketercukupan
akan dana, fasilitas pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara
memperolehnya. Dalam hal ini para pengusaha harus mampu mengatur keuangannya
secara bijak dan mempelajari serta memanfaatkan kemungkinan fasilitas-fasilitas
pembiayaan untuk pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukanmenyangkut bagaimana para eksportir/importir membiayai
transaksi perdagangan.
4. Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang
Khusus dalam transaksi ekspor,
kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi penyiapan barang dapat menimbulkn
akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan transaksi dengan rekannya di
luar negri.
Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut :
a.
Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan
pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintad dan sebagainya.
b. Mutu
barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian
c. Kelangsungan
penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi.
d. Pengepakan
yang tidak memenuhi syarat
e. Keterlambatan
dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan.
5. Kebijaksanaan dalam pelaksanaan Ekspor Impor
Kelancaran transaksi ekspor impor sangat tergantung pada
peraturan-peraturan yang mendasarinya. Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah
dapat membingungkan dan menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik di
pihak pengusaha di dalam negri maupun pengusaha d luar negri. Diperlukan
penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-perubahan dan tujuannya,
sehingga masing-masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan main dalam
transaksi selanjutnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perdagangan
internasional suatu Negara dapat
memenuhi kebutuhan akan produk-produk yang tidak diproduksi dalam negeri dan
dapat mengefesiensi biaya produksi dalam negeri.
Selain itu dengan
adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat memperluas pasar atau
menambah pasar dan memungkin untuk mempelajari teknik produksi yang lebih
efesien dan cara-cara manajemen yang modern. Dengan adanya perdagangan
internasional maka pendapatan negara dari kegiatan ekspor dapat menghasilkan
keuntungan bagi negara yang lebih tinggi.
B. Saran
Di tinjau dari
seluruh pembahasan mengenai makalah berjudul perdagangan internasional, maka
kami dapat menyimpulkan berapa saran mengenai hal tersebut. Perdagangan
internasional hendaknya dapat menamabah penghasilan yang lebih bagi negara dan
negara tersebut harus mampu pula dalam mengelola hasil pajak dari kegiatan
ekspor tersebut.
Daftar
Pustaka
Sukirno,
Sudono. 2011. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta:Rajawali Pers
Citra Niaga Buku Perguruan tinggi
Supriyanto.
2007. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: CV Haka MJ
Wikipedia
Indonesia
Yulianto.
Sarno. Ekonomi SMU 1. Surakarta:
Widya Duta